Aarhus University Seal

Erika Krismayanti - Intercultural Studies

Erika Krismayanti memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia sebelum melanjutkan studi masternya di Aarhus, Denmark. Sebelum studi di Aarhus, ia menghabiskan dua tahun bekerja sebagai guru. Ia berharap setelah lulus studi, terdapat peluang untuk dapat bepergian ke seluruh daerah di Indonesia.

Kesan dan Kehidupan Kuliah di Aarhus

Kenapa kamu memilih Denmark sebagai negara tujuan studi?

"Saya memilih datang ke Denmark karena saya tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Intercultural Studies dan Aarhus University menawarkan program yang sesuai dengan minat saya. Saya pertama kali memikirkan untuk mempelajari topik ini sejak kuliah sarjana, dari sebuah mata kuliah yang disebut 'Pemahaman Antarbudaya'. Semenjak itu saya mencari gelar magister terkait. Saya ingat betul betapa bahagianya saya ketika mendapat surat penerimaan dari AU - saya tidak sabar untuk menjelajahi Denmark dan merasakan bagaimana hidup di Eropa!"

Bagaimana pengalaman yang kamu rasakan sejauh ini di Aarhus University?

"Saya senang dengan waktu yang saya habiskan di AU sejauh ini. Saya memiliki beberapa profesor favorit yang saya kagumi. Tidak hanya karena cara mereka mengajar tetapi juga pengalaman mereka dalam bidang studi antarbudaya. Selain kualitas pengajaran di sini, saya juga menemukan perpustakaan di AU sangat nyaman untuk belajar. Di luar kelas, awalnya sulit bagi saya bersosialisasi karena saya tidak mengenal banyak orang. Tetapi saat ini saya telah menemukan beberapa teman baik, dari jurusan dan di luar kampus!"

"Saya juga terpesona oleh kota ini. Kota ini jauh lebih kecil daripada Semarang dan jumlah penduduknya lebih sedikit, tetapi saya suka bagaimana segala sesuatu di Aarhus sangat terorganisir. Ini sangat khas Denmark!" Erika tertawa. "Pada tahun pertama saya tinggal di sebuah apartemen studio yang disediakan oleh AU dan itu terletak strategi di pusat kota, sehingga mudah bagi saya untuk menjelajahi kota dan mengunjungi berbagai tempat lainnya."

Apa tantangan terberat sebagai mahasiswa?

"Bagi saya, pengalaman paling menantang adalah tinggal sendiri di apartemen studio selama musim dingin. Jika saya bisa memberikan saran kepada mahasiswa internasional yang akan tiba, akan lebih baik mencari tempat tinggal dengan dapur bersama. Dengan begitu, kalian bisa bertemu orang setiap hari bahkan jika kalian tidak meninggalkan gedung. Saat dingin, sulit untuk keluar, jadi jika kalian tidak memiliki cara terintegrasi untuk bertemu orang secara reguler, itu bisa sangat terasa sepi."

Apa hal yang paling mengejutkan bagimu?

"Sejauh ini, hal yang paling mengejutkan yang pernah saya lihat adalah Kapsejladsen, atau perlombaan perahu selama musim semi. Ini adalah perlombaan estafet tahunan yang diselenggarakan di salah satu danau di kampus dan puluhan ribu orang datang untuk menontonnya setiap tahun. Jika Anda belum melihatnya, Anda bisa mencari beberapa video perlombaan masa lalu di Google."

Apa yang kamu lakukan di waktu luang?

"Saat waktu luang saya, saya suka berjalan-jalan di taman, seperti di sekitar Aarhus Botanical Garden dan taman rusa di Marselisborg. Saya juga suka hangout dengan teman-teman. Kadang-kadang kami mengadakan makan malam bersama atau minum kopi di pusat kota."

Apakah kamu mempunyai tempat favorit di Aarhus?

"Saya kira DOKK1 adalah tempat favorit saya. Saya sangat suka mengerjakan esai atau sekedar membaca di sana dengan pemandangan laut, sinar matahari yang indah, dan burung-burung - itu sangat menenangkan." Erika tersenyum, jelas sedang memikirkan kursi yang nyaman yang terletak tepat di atas pelabuhan.

Apakah kamu belajar Danish?

"Saya mengambil modul 1 bahasa Denmark, tetapi kemudian saya memutuskan untuk belajar sendiri menggunakan Duolingo. Saya bahkan membeli paket premium," katanya, sedikit tertawa. "Jadi, ya saya belajar Danish!"

Kerja Paruh Waktu, Persiapan Diri untuk Berkarier di Denmark, dan Rencana di Masa Depan

Apakah kamu memiliki pekerjaan paruh waktu dan bagaimana kamu mendapatkan pekerjaan pertamamu?

"Beasiswa LPDP yang saya terima mencakup biaya kuliah serta biaya hidup, sehingga tidak perlu bagi saya untuk mencari pekerjaan paruh waktu."

Bagaimana caramu mempersiapakan karier selama studi?

"Saya selalu mencoba memperluas jejaring dengan menghadiri acara dan pertemuan sosial, serta menjaga komunikasi dalam jaringan yang sudah saya miliki. Tidak harus dengan orang-orang dari universitas atau jurusan yang sama dengan kita, tetapi juga orang-orang yang saya temui di luar kampus. Sebagai contoh, saya membangun sebagian jejaring saya dengan orang-orang di gereja dan dalam asosiasi mahasiswa Indonesia."

Apa harapanmu dimasa depan?

"Saya sangat berharap pengetahuan dan pengalaman yang telah saya peroleh selama studi di AU akan bermanfaat bagi diri saya di masa depan dan mahasiswa lainnya. Saya juga berharap masa depan saya akan membawa lebih banyak kesempatan untuk menjelajah berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Saya juga berharap bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan multinasional atau NGO internasional untuk membangun pengalaman kerja."

Erika yang berusia 27 tahun tumbuh besar di Indonesia dan kemudian meraih gelar sarjananya di Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Jawa Tengah, Indonesia. Saat ini, ia memasuki semester terakhir sebagai mahasiswa program magister Intercultural Studies di AU. Ia juga merupakan penerima beasiswa LPDP yang memungkinkannya fokus pada studinya tanpa harus menjalani pekerjaan paruh waktu untuk membiayai hidup dan kuliah.